Santo Markus II adalah sekolah hasil pengembangan dari Sekolah Santo Markus Cililitan. Untuk membedakannya orang lalu menyebutnya Santo Markus II.
Pada tahun 1980, Pengurus Yayasan yang diketua oleh Bpk. dr Ign Hariyanto mengadakan survey di daerah Lubang Buaya dan sekitarnya untuk mencari lahan yang cocok untuk pengembangan sekolah di wilayah Lubang Buaya. Yayasan berhasil membeli tanah sawah seluas kurang lebih 15.000 m2 dari warga asli. Pada tanggal 08 April 1988 dengan SK No. 976 Gubernur memberi izin kepada Yayasan Santo Markus untuk menggunakan tanah di Lubang Buaya bagi sarana pendidikan dengan luas 15.000 m2. IMB untuk gedung TK dan SD turun pada tahun 1989. Dan IPB TK dan SD keluar pada tahun 1990. Maka pada masa kepengurusan Ibu Dra. Yoke Widya Siagian, dimulailah penerimaan murid baru di sekolah Santo Markus II Lubang Buaya yaitu pada tahun ajaran 1990/1991. Untuk TK diterima 36 murid, sedangkan untuk SD diterima 126 murid (untuk kelas I-II-III-IV). Murid-murid yang berasal dari daerah sekitar Taman Mini, Kampung Ceger, Cipayung, Lubang Buaya dan Pondok Gede yang bersekolah di Santo Markus Cililitan dipindahkan ke sekolah Santo Markus Lubang Buaya. Tahun 1993 mulai menerima murid SMP untuk kelas I sebanyak 70 murid. Berhubung gedung SMP belum ada, maka murid SMP masuk siang hari (pk. 13.00). Tahun 1995 mulai dibangun gedung SMP dan selesai dalam satu tahun. Dan untuk tahun ajaran 1996/1997 gedung SMP sudah bisa dipakai untuk proses belajar mengajar. Pemberkatan gedung oleh Pastor Petrus OMI, yang menjadi Pastor Kepala pada (calon) Paroki Kalvari. Dengan bertambahnya jumlah murid, sehingga ruang kelas yang ada sudah tidak mencukupi lagi. Pada tahun 2005, dibangun gedung untuk TK sehingga siswa dapat lebih nyaman belajar.
0 Komentar untuk "Tentang SMP Santo Markus II"